welcome

FB:ILMAR FAHRI


follow@Ilmarff


Jumat, 25 November 2011

Ani, Kota Mati yg Memiliki Sejarah Kelam di Turki




Kota yg awalnya milik Armenia ini didirikan pada abad ke 5, syg akhirnya kota ini menjadi korban dr perjuangan kolosal di masa lalu demi perebutan kekuasaan oleh Armenia, Kurdi, Georgia, Mongol, dan Turki. Asal nama kota Ani sendiri dr seorang warga Armenia Ani-Kamakh yg merupakan sejarawan. Kota ini dibangun dgn tujuan sbg titik perbatasan dan tempat tinggal warga Armenia. Sampai skrg Ani masih diperebutkan oleh Turki dan Armenia.

Pada abad kesembilan kota Ani sempat merasakan masa damai dgn di ambil alihnya kota oleh dinasti Bagratuni dr Armenia, tp pada awal abad ke 10 terjadi konflik di keluarga kerajaan dan masa damai pun berakhir, dan tahun 1045 Ani di duduki oleh Yunani, tp tak lama sampai tahun 1064 sultan Turki Alp Arslan mengepung kota ini. Selama penjajahan, pembantaian besar”an terjadi oleh sultan Arslan dan anak buahnya, inilah masa kelam bagi kota ini 

Banyak penduduk kota yg mulai kabur dan saat kota ini dikuasai, sultan Arslan menjual kota Ani ke Pemimpin suku Kurdi, Shaddadids. Disinilah awal perang besar terjadi antara suku kurdi dan kerajaan Georgia dmn terjadi pertumpahan darah dan korban jiwa, Kurdi kalah di tahun 1199, namun tahun 1236 Ani direbut oleh Mongol dan disinilah pembantaian manusia besar”an terjadi, disinilah hampir semua penduduk Ani mati di bantai. 

Ani yg sekarang menjadi kota mati, kota hantu, tak berpenghuni selama lebih dari tiga abad dan terdampar di zona militer Turki diperbatasan Turki dengan Armenia. Semua sisa bangunan yg ada disini makin tidak terawat dr hari ke hari, tindakan vandalisme tak bertanggung jawab dr pengunjung, gempa bumi dan tidak adanya restorasi membuat sisa” bangunan disini semakin rusak dan terabaikan, sehingga menimbulkan kesan seram dan penuh misteri.

Kota ini ditemukan kembali oleh arkeolog di tahun 1921, tanpa populasi dan kehidupan. suasana dingin dr bekas” kerusakan akibat perang dan pembantaian masih terasa. Baru” ini Oktober 2010, Global Fund Heritage melaporkan bahwa kota ini ada di ambang kehancuran, sisa” bangunan yg tak bisa diperbaiki, dan terancam rata dgn tanah krn ada di daerah konflik perbatasan, yg masih diperebutkan Turki dan Armenia sampai skrg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar